Ketua BPK Hadi Purnomo mempersoalkan beredarnya ringkasan hasil pemeriksaan lanjutan BPK atau hasil audit forensik terhadap kasus bank Century ke publik, sebelum pihaknya menyerahkan ke DPR. "Dapat darimana itu (hasil audit)? Yang jelas BPK baru mengeluarkan laporan pukul dua kurang lima belas," kata Hadi, Jumat (23/12/2011), saat konferensi pers di gedung DPR, Senayan.

Ringkasan eksekutif laporan audit forensik itu memang sudah beredar luas sebelum BPK menyerahkan secara resmi ke DPR. Dan Hadi mengaku, tidak mengerti alasan kebocoran data tersebut.

Dalam hasil laporan audit BPK itu tertera ada 13 penyimpangan transaksi dalam kasus bank Century dan dua informasi baru yang belum bisa disimpulkan BPK.

Sementara itu, Hasan Bisri, anggota BPK yang turut mendampingi Hadi, juga mengatakan bahwa hasil laporan setiap lembarnya harus diparaf. " Bisa jadi sama isi. Tapi setiap lembar kami, ada parafnya," kata Hasan Bisri.

Menurut Hadi, BPK akan melakukan penelusaran bagaimana hasil audit forensik itu bisa bocor. Ditegaskannya, hasil audit yang resmi tiga halamannya ada tanda paraf, serta baru diserahkan ke pimpinan DPR, Jumat (23/12) siang tadi.

Sebelum hasil audit tersebut diserahkan ke DPR, ringkasan eksekutifnya sudah beredar di kalangan wartawan. Hasil laporan audit BPK menerangkan ada 13 penyimpangan transaksi dalam kasus bank Century dan dua informasi baru yang belum bisa disimpulkan BPK.

Sementara itu, anggota BPK Hasan Bisri menegaskan BPK punya mekanisme sendiri untuk menelusuri sumber kebocoran audit tersebut. "Ya bisa jadi itu bocor (di BPK)," tandas dia

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar