Aksi Mahasiswa pada 1998 bukanlah skenario revolusi. Aksi tersebut hanya menjatuhkan seorang Soeharto, bukan keseluruhan rezim Orde Baru.

Soeharto yang semula didukung si “Brutus” Harmoko, mengalihkan kekuasaan kepada B.J. Habibie. Kemudian Habibie bersama Panglima ABRI, Jenderal Wiranto, membentuk PAM SWAKARSA yang bertujuan membasmi gerakan pemuda dan mahasiswa waktu itu.

Aksi 1998 telah berhasil menjatuhkan Soeharto. Pada kenyataan, hingga sekarang NKRI masih dikendalikan oleh orang-orang terdekat Soeharto.

Reformasi ’98 telah dibajak oleh Amien Rais bersama ketiga tokoh Ciganjur lainnya. Amien Rais, bersama Akbar Tanjung yang pada waktu itu adalah Ketua Umum Golongan Karya (Golkar), telah "mengambil di tikungan" dengan memanfaatkan gerakan mahasiswa dan rakyat pada 1998. Kenyataannya, mereka tidak pernah punya kontribusi berarti dalam penjatuhan tirani Soeharto.

Amien Rais bersama Akbar Tanjung telah berhasil mengubah UUD 1945 menjadi UUD 2002. Sebuah upaya dengan dalih amandemen. Faktanya UUD 2002 tersebut adalah UUD yang sangat liberal melebihi liberalisme di negara asalnya, Amerika Serikat. Kini Amien Rais sedang berkipas menikmati kemenangan dengan akan dipromosikan dirinya menjadi Komisaris PT Freeport Indonesia, sebuah perusahaan asing yang menjarah tambang emas di Papua.


Kembali ke BERANDA

0 komentar:

Posting Komentar