Kata sebuah komentar di berita ini: "Sesudah petani garam babak belur, baru sekarang sok prihatin. Selama ini ke mana aja loe? Nyitra atau kepingin nyapres?"


Safari Ramadhan DPP Demokrat sudah menjelang akhir. Artinya, rombongan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) beserta rombongan pengurus pusat dari Jakarta sudah hinggap di ujung rangkaian tur di ujung pula Pulau Jawa, yakni Pulau Madura.

Dalam kesempatan tersebut, Anas dan Ibas bersilaturahmi dengan petani tambak garam di Kecamatan Gelis, Pamekasan, Jawa Timur. Sekitar 50 mobil dikerahkan demi melewati jalan-jalan setapak yang dikelilingi olek ribuan petak kolam air laut yang nantinya menjadi garam.


Tampak dalam rombongan antara lain Bendahara Umum Demokrat, Sartono Hutomo, Wakil Sekjen Saan Mustopa, Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron, mantan Wakil Ketua Badan Anggaran Mirwan Amir, dan personel Komisi XI DPR, Achsanul Qosasi.

Anas, Ibas bersama Herman Khaeron sempat menjajal proses pembuatan garam. Mereka beraksi di bawah terik matahari. Layaknya seorang petani garam sungguhan mereka mengeruk sampai mengeringkan garam hingga dapat dikonsumsi.

"Kita harapkan para petani agar semangat untuk meningkatkan produktivitas garam. Karena dengan produktivitas garam meningkat, tentu akan membawa berkah untuk masyarakat dan juga kesejahteraan bangsa," kata Anas kepada wartawan, Sabtu, (10/8).

Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini juga berharap para petani membantu program-program pemerintah SBY. Menurut Anas, dengan membantu program pemerintah, dampaknya adalah kebaikan bagi masyarakat, terutama masyarakat Pamekasan. Dan, swasembada garam tanpa impor bukan sekadar mimpi.

"Saat ini kita masih kekurangan produksi garam. Karena diharapkan sekitar 3, 2 juta ton per tahun produksi garam kita. Tetapi yang bisa dipenuhi secara nasional baru 1,1 ton, sehingga kurangnya 2,1 ton," terang Anas.

Garam meruapakan kebutuhan pokok masyarakat. Jika masyarakat bisa swasembada, kata Anas ekonomi akan stabil dan anggaran negara makin bertambah. Ditambah lagi, Madura terkenal sekali dengan produktivitas garam terbesar.

"Karena sangat beda sekali garam impor dan Madura. Kalau garam impor asin, tapi garam Madura asin plus doanya," kata Anas seraya diiringi tawa hadirin.

Partai Demokrat, janji Anas, akan mendorong dan memberi bantuan khusus kepada petani tambak garam. Di tempat yang sama, Herman Khaeron menjamin dukungan kepada petani garam.



0 komentar:

Posting Komentar