Setidaknya 10 mahasiswa Malang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), mengalami luka-luka akibat terkena pukulan pentungan polisi saat terjadi bentrokan, Rabu (28/3/2012). Bentrokan terjadi saat mahasiswa memaksa masuk pagar kawat berduri di depan DPRD Kota Malang.

Menurut Ketua Umum PMII Cabang Malang, Iden Karebet, ada 10 mahasiswa yang mengalami luka-luka di bagian tubuhnya. "Lukanya bermacam-macam. Ada yang diwajahnya, ada di kaki, tangan, dan punggunggnya," katanya.

Menurut Karebet, bentrokan terjadi karena ulah polisi. "Mahasiwa tak mau anarkis, tapi polisi yang memulainya," ujarnya.

Selain 10 mahasiswa yang terluka, kata Karebet, ada 2 mahasiswa yang ditangkap polisi. "Setelah kita melawan dan mendesak untuk dikeluarkan, dua teman kita dilepas dan kembali bergabung dengan kita," kata dia.

Karebet menyayangkan sikap polisi tidak mendidik. "Mintanya jangan anarkis. Tapi polisi yang main pukul mahasiswa," kata Karebet.

Lebih lanjut Karebet menegaskan, aksi tak akan berhenti sampai menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, 1 April 2012, mahasiswa Malang dari PMII akan menggelar aksi yang lebih besar. "Targetnya Presiden SBY turun," tegas mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UM) Malang itu. 
  





0 komentar:

Posting Komentar