Mantan Pimpinan KPK periode 2003-2007, Erry Riana Hardjapamekas, menilai pimpinan KPK saat ini tak memiliki hubungan baik dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Semangat Presiden SBY saat ini dalam hal pemberantasan korupsi sudah jauh berubah dibandingkan saat ia baru menjabat sebagai presiden.

"SBY yang baru semakin tak jelas. Dulu berkoar-koar paling depan (dalam pemberantasan korupsi). Akibatnya, pimpinan KPK yang dulu gampang berkomunikasi dengan presiden," kata Erry saat menjadi pembicara diskusi media dengan KPK bertajuk Eksistensi KPK Dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia di kantor KPK, Selasa (7/8).

Menurut Erry, saat ini kondisi Presiden SBY sangat jauh berbeda. Akibatnya, pimpinan KPK saat ini jarang melakukan komunikasi dengan SBY.

Seperti diketahui, di awal-awal pemerintahannya, terutama di periode kedua, SBY pernah menyatakan akan memimpin pemberantasan korupsi di Indonesia. Bahkan, SBY mengungkapkan akan jihad melawan korupsi.

"Saya akan turut berjuang di garis paling depan dalam memberants korupsi. Saya akan melakukan jihad melawan korupsi,'' kata SBY dalam pidato menyambut peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2009 lalu.

Namun, saat ini banyak kader-kader Partai Demokrat yang didirikan dan dipimpin SBY, terlibat kasus korupsi. Sebut saja, M Nazaruddin dalam kasus wisma atlet SEA Games dan Angelina Sondakh dalam kasus yang sama. Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat saat ini, Anas Urbaningrum, juga disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi Hambalang.

Sumber: republika


0 komentar:

Posting Komentar